William and Lily Foundation melalui LANSKAP Indonesia melakukan needs assessment untuk memetakan kondisi dan kebutuhan Pendidikan dan pelatihan vokasi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Needs assessment ini adalah bagian awal dari rencana William and Lily Foundation untuk mengembangkan program asistensi untuk meningkatkan kualitas dan akses ke dunia kerja bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Needs Assessment ini dipimpin oleh Agung Wasono yang juga sekaligus adalah Direktur Eksekutif dari LANSKAP Indonesia. Anggota dari kajian ini adalah Nuruzzaman Amin, Achmad Maulani, dan A. Zaky Yamani. Selain itu, tim juga dibantu oleh expert reviewer dan juga peneliti dan panitia lokal di Sumba Barat Daya.
Needs assessment yang LANSKAP Indonesia lakukan setidaknya meliputi 7 (tujuh) tema yakni kerangka regulasi, peran pemerintah baik pusat maupun daerah, profile SMK, BLK, dan LPK dan analisis pemenuhan tenaga kerja, manajemen pengelolaan SMK dan BLK, kapasitas tenaga pendidik, metode belajar mengajar, dan terakhir adalah linkage antara SMK, BLK dan dunia industri.
Dalam melakukan needs assessment, beberapa metode pengambilan data dilakukan yakni interview dengan narasumber kunci di tingkat pusat, interview dengan narasumber kunci di tingkat propinsi, interview dengan narasumber kunci di tingkat kabupaten (SBD), diskusi terfokus (FGD) di tingkat kabupaten, dan observasi langsung di SMK, BLK, dan juga LPK.
Stakeholders ditingkat pusat antara lain Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Staf Khusus dan Direktorat terkait di Kementerian Ketenagakerjaan, Direktur Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), dan juga BAPPENAS.
Pengambilan data di tingkat propinsi dan Kabupaten dilaksanakan pada tanggal 21 – 25 Januari 2019. Pada tingkat Propinsi yakni UPT Pelatihan Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan, juga KADIN dan APINDO.
Sementara di Kabupaten Sumba Barat Daya, stakeholder yang menjadi narasumber dalam assessment ini adalah Kepala BAPPELITBANGDA, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BLK Dn Bosco, LPK Santa Maria, Pengelola BLK milik pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, 13 Kepala Sekolah atau perwakilan SMK baik negeri atau swasta, Ketua KADIN, Sumba Hospitality Foundation, dan juga alumni SMK. Secara keseluruhan, needs assessment ini direncanakan selesai pada Maret 2019.
Berikut adalah beberapa dokumentasi dari assessment yang dilakukan oleh LANSKAP Indonesia.




Agung Wasono bersama A. Zaky Yamani sedang melakukan interview dengan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sumba Barat Daya Ibu Yohanna Lingu Lango














Mantab