
Anggota Komisi X DPR-RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman di acara Bimtek Manajemen Pengelolaan Sampah Berbasis Riset dan Inovasi, 30 Juli 2025 di Hotel Bromo View, Probolinggo, Jawa Timur (Foto: LANSKAP Indonesia)
Anggota Komisi X DPR-RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman mendorong masyarakat umum di Kabupaten Probolinggo, Jatim, naik kelas dalam bidang usaha mikro dan makro melalui pengelolaan sampah organik. Upaya itu dilakukan dengan memberikan Bimbingan Teknis Manajemen Bisnis Berbasis Riset untuk masyarakat umum, Rabu (30/7/2025) di Hotel Bromo View, Probolinggo. Penyelenggaraan kegiatan ini difasilitasi oleh BRIN dan dibantu secara teknis oleh tim LANSKAP Indonesia.
Gus Hilman bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, untuk memberi bimbingan teknis kepada pengusaha yang jadi tulang punggung ekonomi nasional itu. Bimtek diberikan langsung oleh Analis Pemanfataan Iptek Ahli Muda BRIN Bapak Arief Racmat. Sebagai analis pemanfaatan iptek, Arief bertugas memasyarakatkan beragam riset dan inovasi yang dilakukan peneliti pada badan yang menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta penemuan dan inovasi, penyelenggaraan pengelolaan sampah organik yang terintegrasi tersebut.
Poin penting dari Gus Hilman antara lain: Para peserta bisa memiliki pemahaman yang baik baik dalam pengetahuan maupun keterampilan dalam pengelolaan sampah organik di lingkungannya masing-masing; masyarakat bisa memiliki kemampuan mandiri/swadaya dalam hal praktek pengelolaan sampah organik baik dalam skala rumah tangga maupun kelompok/lembaga; Ada potensi ekonomi yang sangat besar dalam pengelolaan sampah organik jika dikembangkan secara benar sehingga bisa menumbuhkan usaha ekonomi mikro dan meningkatkan taraf sosial ekonomi keluarga maupun kelompok masyarakat; Untuk implementasi jangka panjang dalam pengelolaan sampah organik diperlukan pembentukan dan peran aktif kelompok swadaya dari masyarakat, bank sampah, maupaun koperasi masyarakat.
Sedangkan dari Arif Rachmat selaku narasumber BRIN menyampaikan beberapa poin penting, yakni: Banyaknya limbah organik baik dari sektor rumah tangga maupun sektor industri kecil (UMKM/UKM) jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah ekosistem di masyarakat; Ada potensi ekonomi yang cukup bagus dalam pengelolaan sampah organik yang baik dan terencana sehingga bisa meningkatkan pendapatan; Sumber sampah organik yang sangat banyak dan mudah didapatkan; Pengenalan inovasi dalam membuat pupuk kompos serta pengenalan jenis-jenis komposter; Pengenalan perbedaan pupuk organik dan non-organik; Manajemen sampah organik skala kecil berbasis komunitas dari hasil olahan kompos.
Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan peningkatan pemahaman, keterampilan teknis, serta motivasi untuk menerapkan teknologi pengolahan sampah organik secara mandiri maupun kelompok. Selain aspek lingkungan, pendekatan berbasis inovasi ini juga membuka peluang ekonomi baru yang berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat.
Diperlukan tindak lanjut berupa pendampingan teknis, replikasi program di wilayah lain, serta dukungan lintas sektor agar inovasi yang telah diperkenalkan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab, inovatif, dan produktif di tingkat lokal.
